Rabu, 17 Desember 2008

Tak ada lagi kereta ke jogja

tiba tiba terlintas cerita beberapa tahun lalu
kenangan datang dengan keindahannya tersendiri
stasiun tugu yang diselimuti dingin malam
di bangku tunggu hijau, kita mengulik malam
menatap kereta datang tanpa ada yang ditunggu

bahumu adalah sandaran kantukku yang berat
sabar kamu menjagaku dari keramaian itu
hingga pagi datang,
cintamu setia menungguku bangun
selamat pagi sayang,sapamu
pada nyawaku yang masih setengah

laju kereta menciptakan cinta semakin dalam
kecepatannya melahirkan kebodohan dan kebahagiaan
kita disentuh oleh hasrat dan mempermainkannya
kali ini kita hanyut pada cinta yang dalam

romantisme kota ini adalah mimpi panjang kita
jalanannya kesaksian mutlak akan hidup
berjuang mencari hidup dan memanjat mimpi
setapak kita melangkah benar
dengan tangis dan kesabaran

dinding-dinding kota mencatat jelas
pelukakan tanganmu di pinggangku
diatas vespa biru bukan milikku
betapa besar bahagia kita peroleh

menghirup nafas segar udara kaliurang
dalam hijau daun dan ayam bakar
lewat sepotong pizza dan susu dingin
tawa kita terbahaklepas tanpa kendali
menyinggung bintang-bintang malam

bangku tunggu hijau telah lama kosong
cinta kita ikut mati disana
pada dinding-dinding kota aku mulai lupa
bahwa kau menusukkan belati tajam
dan memberiku hadiah penghianatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar