Minggu, 21 Desember 2008

Surat cinta bagimu, Tee

Entah cerita apalagi yang ingin kamu ciptakan. Beberapa waktu lalu kamu bertanya kepadaku tentang apakah aku akan memberikan separuh hatiku kepadamu, dan kamu bercerita tentang perasaanmu terhadapku yang semakin lama semakin susah untuk menjauh dariku.
Percakapan semalam telah merubah dari apa yang kita rasakan selama ini, kamu ingin melupakan aku dengan membatasi perasaanmu lalu kamu ingin sadar dari cinta yang berkepanjangan. What going on Tee!!!!!
Bukannya kamu pernah menulis pesan pendek kepadaku bahwa basic relationship adalah sikap saling percaya. aku sudah mempercayai kamu dengan penuh dan berusaha untuk terus membangun perasaanku. Kenyataan didepanku sekarang kamu mencoba untuk menciptakan cerita lain lagi yang mungkin akan menjadi episode baru bagimu. Times is proved
Sudah saatnya aku melangkah mundur kembali dengan kepala tertunduk dengan mengorbankan berjuta rasa cinta kepadamu dan menjadikan kenyataan apa yang sedang kamu inginkan sekarang. Keinginanmu yang sangat dalam bawasannya kamu ingin sadar dari cinta yang sekarang sedamg melandamu. Cinta itu hanya akan berjalan dengan baik jika ada keyakinan dari masing-masing pecinta untuk menjaganya dengan jiwa yang tenang.
Untuk terakhir kalinya aku ingin berucap padamu bahwa cintaku terhadapmu adalah benar-benar dan aku sedang tidak bermain didalamnya atau aku tidak sedang menari-nari di atas ketidakpercayaanmu terhadapku.
Bukan keinginanku agar cerita ini habis tapi kamu bersihkeras untuk melanjutkan cerita lain dan menyudahi cerita ini.

Lupakan aku dengan caramu dan Aku akan melupakanmu dengan caraku.

"Aku mencintaimu dengan dalam, Tee"
semoga tuhan memberikan terang bagi ceritamu selanjutnya.

keinginan terbesarku adalah kita bisa menjadi kekasih dan mengikuti iramanya.......

Salam terakhir dariku dengan keinginanku dan keinginanmu yang akan mati

Adri Alno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar